Saturday, November 20, 2010

Nothin' to say

Pikiranku terlalu hampa untuk bisa memikirkan sesuatu untuk diceritakan. Kebahagiaan, bagiku saat ini, adalah ketika semua keluarga berada dalam keadaan sehat. Kepikiran papaku yang belum kunjung pulih total, bahkan masih sering kumat, semakin menambah keinginanku untuk putus kuliah. Aku tak sanggup melanjutkan kuliah dengan kepikiran papaku setiap detiknya. Rasanya tanpa sadar aku telah menghentikan kerja otakku untuk berpikir dan mencerna. Tiap kali papaku kuat hilang napas, saraf otakku panas dan rasanya seperti hampir pecah.

Aku tak habis pikir bagaimana bisa seseorang membenci ayahnya, apalagi anak perempuan. Karena setauku, ayah sangat dekat dengan anak perempuan, dan ibu lebih sayang anak laki-laki. Menurutku, walau bagaimanapun, lahirnya seorang bayi kedunia, ada campur tangan 2 orang, ayah dan ibu. Apalagi dengan adanya pernikahan, bukankah itu berarti keduanya setuju untuk bersama, dan apapun yang terjadi, itu adalah resiko dari pilihan mereka berdua. Pikiranku, lagi-lagi melayang jauh.

0 comments: