Wednesday, November 10, 2010

Mengalah

Keras kepala adalah satu kata yang menggambarkan diriku. Untuk masalah ego, sebenarnya aku punya ego yang cukup besar juga, walaupun setiap kali aku selalu membuang egoku untuk membahagiakan orang lain. Aku gampang sekali ngambek dan marah dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengembalikan perasaanku menjadi netral seperti semula.

Hari ini, karena suatu hal, aku merasakan kembali kekerasan hatiku dan egoku. Bahwa aku sebenarnya tak perlu melakukan sesuatu karena memang bukan aku yang seharusnya melakukan sesuatu. Tapi, hari ini, aku sadar, dan menekan semua kekerasan kepala dan hatiku, mengalah, dan melakukan sesuatu yang sebenarnya tak pernah kulakukan sebelumnya.

Dulu, ketika aku sedang marah kepada seseorang, atau ngambek, aku akan diam dan tak akan pernah mengajaknya bicara, sebisa mungkin aku akan menghindari berbicara dengannya. Dan biasanya baru kembali netral ketika orang itu mengajakku bicara terlebih dahulu.

Mamaku sepertinya sudah tau pasti tentang hal ini. Biasanya setelah marahan besar beliau akan berbicara padaku seperti biasa, walaupun tanggapanku sangat dingin di awal pembicaraan. Pernah suatu kali, kami bertengkar hebat, dan mamaku berkata beliau tak akan mengurusiku lagi. Dan seperti apa yang beliau katakan, sejak hari itu, aku benar-benar tak di anggapnya. Bangun pagi ya aku bangun sendiri, tak di bangunkan seperti biasanya, beliau juga tak pernah mengajakku bicara beberapa hari. Aku bingung, kenapa mamaku berubah, dan aku tak pernah berpikir apa yang beliau katakan benar-benar beliau lakukan. Aku sedih dan hanya bisa menangis setiap mengakhiri satu hari di kamarku. Kemudian aku benar-benar mulai tidak betah dengan kondisi yang ada dan terus menerus memulai komunikasi dengan beliau. Ketika mamaku mulai kembali seperti sebelumnya, aku sangat bahagia dan terharu sekali.

Mungkin, sekarang saatnya bagiku untuk mulai melunakkan kekerasan hati dan kepalaku, belajar untuk mengalah dan mengurangi sedikit demi sedikit sifat burukku. Memang tidak mudah, dan aku harap aku bisa benar-benar melakukannya.

0 comments: