Sunday, November 27, 2011

The Little Imperfections That Make It Perfect

Aku paling benci dibentak. Atau mungkin bisa aku bilang dimarahi dengan suara dan nada yang keras. Tak akan banyak mengubah diriku. Aku hanya bisa berubah dengan kelembutan dari nada dan tingkah laku.

Entah kenapa, dari dulu hingga saat ini. Aku sering kali berbeda pendapat dengan mamaku. Perbedaan ini sering membuat kami saling beradu argumen yang pada akhirnya menyebabkan satu dari dua hal ini. Aku pergi ke kamar, menangis dan merenung dalam kekecewaan, atau mamaku akan terus berceramah dengan nada khasnya yang tinggi dan keras. Yah itulah mamaku, seorang wanita yang begitu kuat menghadapi banyak hal. Dalam hal-hal tertentu beliau membuatku terkagum-kagum padanya. Walaupun dalam hal-hal lain, pemikiran beliau begitu berbeda dengan pikiranku dan membuatku jengkel dan kecewa karenanya.

Sering aku mengeluh, ketika aku merasa begitu tertekan dengan banyak hal. Sering aku merasa malas berada dirumah, karena pikiranku begitu suntuknya. Aku sayang mamaku. Dulu mungkin beliau ada di urutan ketiga dalam hatiku. Setelah emak dan papaku. Tapi saat ini beliau ada diurutan pertama dihatiku. Tak peduli betapa jengkelnya aku ketika sedang marah pada beliau, betapa tertekannya aku dengan setiap ajaran yang keluar dari bibir beliau. Mama tetap orang yang paling aku sayang. Sedikit demi sedikit, rencana hidup yang selama ini telah aku susun mulai bergeser. Perbedaan yang ada, semakin hari, semakin bisa disamakan. Mungkin karena aku beranjak dewasa dan bisa mulai berpikir seperti beliau. Atau mungkin mama sudah mulai mengerti celah untuk bisa masuk dalam diriku. Ketidaksempurnaan yang ada, kemarahan, kejengkelan, kekecewaan, segalanya membuat hidupku sempurna. Karena aku tau, semua itulah yang membentukku menjadi seperti saat ini.

Friday, November 25, 2011

The Future

Pada saat-saat tertentu, aku benci mengetahui apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Dan aku lebih benci lagi ketika hal itu benar-benar terjadi (jika itu bukanlah yang aku inginkan). Rasanya seperti membaca novel yang sangat mudah ditebak, di mana aku bisa mengetahui akhir yang terjadi.

Sering aku merasa mungkin aku terlalu banyak memikirkan hal yang tidak perlu. Dan merasakan melebihi apa yang seharusnya aku rasakan. Aku bisa sangat bahagia hanya karena satu hal yang sangat kecil. Begitu juga sebaliknya. Aku bisa sangat sedih juga karena satu hal yang sangat sepele. Satu hal lagi yang sedang dalam proses perubahan. Bahwa tak seharusnya suasana hatiku berubah dengan begitu cepatnya karena hal-hal diluar diriku karena itu pasti akan sangat mengganggu.

Bagaimana jika aku begitu yakin akan sesuatu, dengan perasaan yang begitu kuat mengenai satu hal. Tetapi kenyataan yang terlihat pada saat ini menunjukkan kebalikannya? Haruskah aku mengikuti perasaanku? Atau meminta logikaku mengambil alih semuanya dan mengikuti kenyataan yang ada saat ini?

Tuesday, November 22, 2011

To Love and To Be Loved

Pernah suatu ketika seseorang bertanya kepadaku, "Mana yang kamu pilih, mencintai, atau dicintai?" Dan tanpa ragu, aku menjawabnya, "Mencintai ..."

Beberapa orang berkata kepadaku, bahwa wanita tak seharusnya menyukai pria terlebih dahulu. Aku tak benar-benar mengerti alesan di balik itu. Beberapa yang lain berkata bahwa wanita akan lebih bahagia jika hidup bersama orang yang mencintai mereka. Untuk yang satu ini, aku percaya dan telah melihat sendiri kebenarannya.

Tetapi, tetap saja semua itu tak bisa merubah perasaanku. Walaupun aku berusaha sebisa mungkin untuk bertahan, ada saat dimana cinta datang kepadaku dan tanpa aku sadari berkembang di dalamnya. Jika ada lagi, orang yang bertanya kepadaku tentang mana yang akan aku pilih, mencintai atau dicintai, aku akan tetap dengan tegas berkata, mencintai.

Entahlah, akhir-akhir ini aku sering merasa bahwa aku ini benar-benar bodoh. Kepolosan dan keluguan yang aku sadari dapat menyeretku dalam kekecewaan yang dalam setiap kalinya. Bagiku mencintai adalah satu hal yang sangat indah. Aku tak membutuhkan cinta balasan untuk bisa berbahagia, hanya dengan mencintai, memberi, dan membahagiakan orang itu cukup untuk membuatku bahagia setiap harinya. Sedangkan dicintai bagiku adalah kebalikannya. Ada rasa penyesalan karena tak bisa membalas perasaan itu. Ada perasaan sedih karena mungkin aku telah menyakiti orang itu. Dan ada perasaan tertekan, ketika menerima sesuatu tanpa dapat memberikan balasan kembali.

Friday, November 18, 2011

Unconditional Love

Aku termasuk orang yang sangat mudah bosan dengan satu hal yang terjadi berulang-ulang. Aku bisa memastikan dalam waktu berapa lama aku akan bosan pada seseorang. Aku bisa langsung tau apakah aku cocok dengan seseorang hanya dalam satu kali pertemuan. dan karena itulah, selama ini aku tak pernah tau aku bisa menyukai seseorang dalam waktu yang cukup lama. Seharusnya ini bukan tipeku. Menyukai seseorang melebihi batas yang bisa aku beri. Cinta tak berkondisi. Aku rasa sekarang aku tau seperti apa itu. Mencintai benar-benar dengan hati, tak peduli apakah suatu saat dia akan sakit, mungkin wajahnya akan berubah, mungkin kakinya pincang, mungkin ia mengidap suatu penyakit parah, benar-benar tak lagi mengusik dalam pikiran. Hhh, atau mungkin aku memang benar-benar bodoh untuk tidak mempedulikan apapun. Harta kekayaan, aku tak mencari itu. Karena aku tau, itu hal yang bisa didapat dengan usaha. Dan segala sesuatu bisa aku beli dengan uang, kecantikan, popularitas, tapi hati tak pernah bisa dibeli dengan uang. Kecuali hati mereka, orang-orang yang menganggap uang adalah segalanya. Aku tau segala sesuatu butuh uang, dan terlalu munafik mengatakan uang itu tak berguna. Aku tak akan bisa mengisi perutku dengan makanan jika aku tak punya uang. Aku tak bisa mempercantik diriku dengan pakaian dan aksesoris indah tanpa uang. Dan aku tak bisa merawat tubuhku dengan baik tanpa uang. Aku masih bisa berpikir realistis tentang itu. Tapi aku rasa otakku sudah tak bisa lagi berpikir realistis untuk satu perasaan ini. Kadang aku berpikir, suatu saat nanti mungkin aku akan merasakan perasaan yang sama dengan orang yang berbeda. Jadi seharusnya aku tak boleh seperti ini. Tapi ini sungguh satu hal yang sulit. Cinta tak bersyarat itu benar-benar gila! Dan aku tak ingin percaya bahwa ini adalah cinta tak bersyarat. Terlalu tak masuk akal untuk terjadi pada diriku yang belum berusia genap 20 tahun!

Sunday, November 13, 2011

Trust

She's been hurt but she's stronger, lied to and now she's smarter. With heartbreak comes wisdom and now she refuses to settle for less~

Mungkin semua akan berbeda jika aku punya saudara perempuan. Aku selalu membutuhkan seseorang yang bisa aku percaya untuk membagi segala ceritaku. Aku rindu kehadiran saudara perempuan dalam hidupku.

Siapakah yang bisa aku percaya dalam kehidupan ini? Ketika setiap kali aku mempercayai seseorang, aku mengetahui ada banyak kebohongan darinya. Aku tak peduli akan kebohongan itu. Tak ada yang bisa mengubah perasaan sayangku pada seseorang jika aku sudah menyayanginya. Aku terlalu tulus untuk bisa mengubah perasaan yang ada hanya karena tindakan bodoh dan kekurangan yang mereka miliki. Dan terlalu tidak adil mengharapkan seseorang bisa menjadi sempurna seperti yang aku inginkan.

Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk seseorang. Mungkin itu alasan mengapa aku begitu sering merasakan kekecewaan. Ketika aku berusaha menjadi yang terbaik (dan pada akhirnya aku memang melakukan yang terbaik) tetapi aku selalu tak mengerti kemana harus berbagi ketika aku merasa sedih.

Bahkan ketika suatu janji hanyalah semua kata yang tertulis dan terucap dari bibir, tanpa ada tindakan seperti yang di janjikan. Aku hanya bisa mengenang dalam ingatanku, dan hidup dari kenangan-kenangan indah. Aku berhenti menyimpan semua memori buruk. Aku takut ketika aku menyimpannya, hatiku akan memudar dan berubah menjadi hitam, tanpa rona. Aku ingin tetap memelihara satu hati yang berwarna merah. Walau mungkin ada banyak retakan disana. Daripada memiliki satu hati utuh dan keras berwarna hitam dan kelam.

Tired being a Romantic Melancholic

Sebenarnya tak semua hal dalam melankolis itu menyedihkan. Melankolis membuat perasaanku lebih peka terhadap lingkungan sekitarku. Melankolis membuatku merasakan kebahagiaan berkali-kali lipat daripada yang seharusnya aku rasa. Walaupun melankolis juga membuatku merasakan kesedihan yang juga begitu menyakitkan.

Aku seorang melankolis. Dan aku seorang romantis. Perpaduan antara keduanya benar-benar membuatku menjadi orang dengan perasaan yang 1000 kali lebih peka. Dan sering membuat logikaku tak mampu mengendalikannya.

Ketika aku bahagia, semua warna menjadi begitu indah. Langit menjadi biru yang begitu nyata dan luar biasa. Ketika aku sedih, mendung datang menerpa, seolah mengetahui keadaan hatiku dan berusaha menyesuaikannya.

Thursday, October 27, 2011

The Tarot

Apakah kamu percaya pada yang namanya ramalan?
Aku percaya. Aku rasa ramalan bukanlah sesuatu yang buruk. Dan bukan satu hal yang bijaksana untuk mengatakan bahwa ramalan adalah sebuah omong kosong jika aku bisa membuktikan dan meyakini bahwa apa yang keluar darinya adalah suatu kebenaran yang terjadi dalam hidupku. Aku rasa, beberapa atau mungkin aku bisa bilang, banyak orang membohongi diri sendiri dengan menganggap bahwa ramalan hanyalah omong kosong dan yang bisa aku pikirkan tentang mereka adalah bahwa mereka memiliki ketakutan tersendiri bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka. Sehingga mereka menipu diri sendiri dengan berusaha mengelaknya. Mengelak bukan berarti kamu akan lepas dari hal buruk. Dan tak semua yang terprediksi dimasa depan akan benar. Karena segala sesuatu berubah seiring berjalannya waktu dan segala pilihan yang kita ambil dalam hidup. Percayai apa yang baik dan benar terjadi, tapi jika sesuatu itu buruk, berusahalah untuk memperbaiki apa yang salah sehingga apa yang terjadi dimasa depan akan lebih baik.

Bulan ini adalah bulan Oktober, dimana akan ada perayaan halowen diakhir bulan. Aku baru saja mencoba tarot dan 99% tentang masa lalu dan saat ini yang terbaca disana adalah benar adanya. Sungguh luar biasa. Aku beberapa kali melakukan ramalan ketika pergi kesuatu tempat. Tapi aku tak selalu mempercayai hasil yang dikatakan oleh mereka. Aku berpikir dengan logika. Dan aku tak akan pernah bisa dengan mudah mempercayai segala sesuatu yang mereka katakan tentang masa depanku. Terutama jika mereka salah membaca segala sesuatu yang terjadi dimasa lalu dan masa sekarangku. Ketika mereka membaca dengan salah di 2 masa itu, mereka tak akan pernah bisa benar memprediksi masa depanku. Seperti itulah aku berpikir. Karena masa lalu dan saat ini adalah 2 hal yang pasti benar, sedangkan masa depan masih bisa berubah.

Dan aku benar-benar tak menyangka bahwa perasaan yang ada dalam diriku begitu kuatnya. Dan kartu apapun yang keluar dan mengartikan semuanya, begitu sempurna menggambarkan apa yang aku rasa. Luar biasa.

Wednesday, October 05, 2011

My Dream Life and The Real One

Di dunia ini, ada banyak sekali yang belum aku ketahui. Segala sesuatu di dunia ini ibarat air yang ada di samudera, dan apa yang aku ketahui hanyalah sebatas air yang ada di dalam sebuah gelas. Segala sesuatu berubah, menjadi lebih dari sebelumnya. Lebih baik, atau bahkan mungkin menjadi lebih buruk.

Aku selalu membayangkan tentang hidupku. Itulah bagaimana aku menghabiskan hari-hariku dimasa kecil. Tanpa seorang saudara perempuan yang bisa aku ajak bermain, merenung dan berkhayal adalah jalan satu-satunya yang bisa aku lakukan sebagai seorang anak introvert saat itu. Dan tentu saa impian itu melekat dalam ingatanku, dan semakin dewasa, segalanya benar-benar berbeda. Semua tak seperti apa yan aku bayangkan selama ini. Kenyataan yang ada benar-benar membuat kehidupan impian itu perlahan-lahan pudar. Aku tak pernah tau seperti apa kehidupan yang sebenarnya. Tak ada yang memberi tahuku apa yang harus aku lakukan pada diriku, pada hidupku, dan pada apa yang mungkin terjadi padaku. Aku hanya menerima nasehat-nasehat pendek tanpa mengetahui alasan yang ada dibelakangnya. Mungkin karena itulah ada banyak kepahitan yang tertanam di dasar jiwaku. Hidupku ini seperti kelinci percobaan, dimana aku akan selalu mempertaruhkan segala sesuatu untuk memutuskan menempuh suatu jalan beserta resiko yang ada di dalamnya.

Beberapa waktu yang lalu, aku menonton satu drama korea berjudul Personal Taste. Dan sejak itu, aku mulai berpikir, betapa miripnya aku dengan tokoh utama bernama Park Gae In, seorang wanita yang benar-benar bodoh dan hanya mengetahui secara dangkal tentang apa yang seharusnya dilakukan pada dirinya sendiri. Kebodohan yang sama, tentang penampilan, tentang perasaan, tentang memperlakukan orang yang disayang, tentang teman dekat dan sahabat. Semua sama. Pernah aku tertawa dan menangis bersamaan, mengetahui bahwa aku sama bodohnya dengan wanita itu. Aku melihat kebodohannya di film yang pada kenyataannya adalah kebodohanku di dunia nyata. Sedikit-sedikit aku belajar, bagaimana harus bertindak, dan tentu saja begitu sulitnya untuk dilakukan, karena aku harus mengingatkan diriku sendiri ketika aku salah. Dunia ini aneh, atau mungkin justru akulah yang aneh.

Tuesday, October 04, 2011

Just Like A Bird In A Nest

Selama ini, aku selalu diam dan bersikap pasif akan hidupku. Aku selalu mengalah dan berusaha untuk menuruti apa yang dikatakan orang tuaku. Walaupun tentu saja sering aku menangis setelahnya. Tak ada banyak perubahan hingga saat ini. Aku tetap melakukan hal yang sama, mengalah. Tapi aku akan tetap mengatakan apa yang aku rasakan, dan dengan patah hati, kesedihan, dan kekecewaan yang cukup dalam, aku akan berkata betapa aku sedih karenanya. Bukan karena aku tak bisa melakukan apa yang aku inginkan, ini lebih karena aku akhirnya harus membatalkan apa yang aku katakan sebelumnya.

Aku tak pernah suka ingkar janji, dan setiap kali aku membatalkan sesuatu yang telah aku setujui karenanya, aku akan cukup marah. Aku benci menjadi orang yang tidak konsisten. Aku orang yang terlalu stabil untuk bisa membatalkan suatu janji tanpa rasa bersalah.

Dan tentu saja disini pada akhirnya seolah-olah aku menyakiti keduanya. Menyakiti orang yang berjanji padaku karena akhirnya membatalkan janji secara sepihak, menyakiti orang tuaku karena aku akan marah dan membatah mereka karena membuatku membatalkan janji secara sepihak. Sering aku berkata, kalau memang aku tak boleh melakukan sesuatu, katakan hal itu diawal. Karena aku tak ingin dikenal sebagai seorang plin plan yang tak pernah membuat keputusan dengan tegas.

Banyak hal yang tak bisa aku ungkapkan. Mungkin karena aku merasa tak ada gunanya mengungkapkan hal itu. Hanya akan memperkeruh keadaan dan terus-terusan dibilang aku orang yang tak bersyukur akan apa yang ada. Tak semuanya benar. Aku bersyukur atas hidupku, walaupun selama ini yang bisa aku ingat kebanyakan adalah kesedihan dan kepaitan. Aku tau bahwa aku bahagia atas hidup yang ada, atas orang-orang yang begitu berharga dalam hidupku. Seperti halnya burung yang selalu tinggal di sarangnya, melihat bahwa dunia begitu indah tanpa benar-benar mengerti bahaya apa yang ada di dalamnya. Begitulah aku menjalani hidupku, jauh dari kehidupan luar yang begitu menakutkan, terkaget-kaget ketika mengetahui sedikit lebih banyak tentang rahasia kehidupan, berdiri diantara keluarga yang begitu ketat yang kolot dan kehidupan luar yang lebih modern. Kadang aku berpikir, aku seperti berdiri diperbatasan dua kota, kaki kanan ku di bagian ajaran lama yang kolot dan kaki kiriku di bagian dunia modern yang terus mengalami perubahan, tak ada tempat yang pasti, tentang siapa aku, dan sekali lagi tak ada yang memberitahuku, seperti apa aku harus menjadi, dan sekali lagi aku harus mencari tau sendiri, dengan kenyataan bahwa aku hidup dalam dua dunia yang benar-benar berbeda.

Sunday, October 02, 2011

Soulmate

Aku tau aku punya rencana dalam perubahan diriku. Plan yang sudah aku atur dari waktu yang cukup lama. Dan yang pada kenyataannya mengalami perubahan dan berjalan lebih cepat dari rencana awal. Aku tak pernah berusaha untuk berubah demi orang lain. Selama ini perubahan yang ada mengikuti rencana awalku. Tapi sepertinya perlahan semua berubah karena seseorang. Kadang aku berpikir, apakah perubahan yang aku lakukan akan berpengaruh juga pada diriku yang sebenarnya, merubah segala sesuatu yang selama ini ada dalam diriku. Tapi aku tak terlalu peduli, karena hanya aku yang tau pasti siapa diriku yang sebenarnya, apa yang sedang aku lakukan, untuk apa aku melakukannya, dan apa resiko yang mungkin terjadi karenanya.

Soulmate. Dari segala sesuatu yang aku perhatikan, aku selalu berpikir, dan merasa bahwa soulmate itu hanya satu untuk seorang. Tapi sekarang aku merasa, sepertinya pendapat itu salah. Soulmate itu lebih dari satu. Mungkin itu alasan seseorang bisa tertarik dan menyukai lebih dari satu orang. Cukup aneh untuk dipercaya, sebenarnya aku tak benar-benar ingin mempercayainya juga, karena tentu saja itu akan kembali merusak impianku selama ini. Bahkan bila hanya ada satu soulmate, aku akan bertanya-tanya, siapa orang itu. Dan sekarang aku harus mengakui bahwa soulmate tak hanya satu, benar-benar semakin membingungkan. Segala sesuatu, semakin aku ingin tau, semakin aku merasa bingung dan tetap tak bisa mengerti.

Sunday, September 25, 2011

2AM - Like A Fool (바보처럼 - Babocheoreom)

(*)
바보처럼 왜 몰랐느지
Babocheoreom wae mollatneuji
Like an idiot, why didn't I know?

바보처럼 왜 그대를 보낸 건지
Babocheoreom wae guedaereul bonaen geonji
Like an idiot, why did I let you go?

바보처럼 더디게 우는 가슴에
Babocheoreom deodige ooneun gaseumeh
Like an idiot, my heart cries slowly

이제 이제야 알아요
Eeje eejeyah arayo
I know now

내 사랑은 오직 그대 뿐인 걸
Nae sarangeun ojik guedae bbooningeol
My love is only you (*)



내 눈이 그댈 찾아도
Nae nooni guedael chajado
Even if my eyes look for you

가슴이 자꾸 조여도
Gaseumi jakku joyeodo
Even if my heart pressures me

사랑은 아니라 믿었죠
Saangeun anira mideotjyo
I didn't believe that it was love

그냥 좀 외로워 기댔다 믿었죠
Geunyang jom weorowo gidaetda mideotjyo
I believed that I was lonely and had to lean on you


(*)


바보같이 굴지 말자
Babogatchi goolji malja
Let's not act like idiots

혼자 가슴 앓지 말자
Honja gaseum alhji malja
Let's not heart ache alone

아파서 눈물이 흐르면
Apaseo noonmoori heureumyun
When tears fell because of the pain

야무지지 못한 맘을 꾸짖었죠
Yamujiji mothan mameul kkajijyeotjyo
I'd become upset with my heart for being so weak


(*)


그대만이 내 사람인걸
Geudaemani nae saramingeol
Do you know, that you are my love?

그대만이 내 가슴을 채우는 걸
Geudaemani nae gaseumeul chaeooneun geol
Do you know, that you fill my heart?

바보처럼 이제야 아는 나지만
Babocheoreom eejeya aneun najiman
Like an idiot, I've just found out now

그대 그대를 불러요
Geudae geudeareul boolleoyo
You, I call you

그대 없인 살 수 없으니까요
Geudae eobshin sal su eobseunikkayo
Because without you, I cannot live on

Dan Hill - Sometimes When We Touch

You ask me if I love you
And I choke on my reply
I'd rather hurt you honestly
Than mislead you with a lie
And who am I to judge you
On what you say or do?
I'm only just beginning to see the real you

And sometimes when we touch
The honesty's too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

Romance and all its strategy
Leaves me battling with my pride
But through the insecurity
Some tenderness survives
I'm just another writer
Still trapped within my truth
A hesitant prize fighter
Still trapped within my youth

And sometimes when we touch
The honesty's too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

At times I'd like to break you
And drive you to your knees
At times I'd like to break through
And hold you endlessly

At times I understand you
And I know how hard you've tried
I've watched while love commands you
And I've watched love pass you by

At times I think we're drifters
Still searching for a friend
A brother or a sister
But then the passion flares again

And sometimes when we touch
The honesty's too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

Younha - Can't Believe It / Nonsense / Doesn't Make Sense (말도 안돼 - Maldo Andwae)

(*)
말도 안돼 나도 몰래 너만 바라보게 됐어
maldo andwae nado mollae neoman baraboge dwaesseo
No way, I’ve realized that I’ve been looking at you

미워해봐도 애를 써봐도 숨겨봐도 안되는걸
miwohaebwado aereul sseobwado sumgyeobwado andoeneungeol
It won’t do even if I hate it, stop it, or hide it

이럼 안돼 자꾸 원해
ireom andwae jakku wonhae
It can’t go on like this

네게 빠졌다고 말해
nege ppajyeotdago malhae
I will confess that I’ve fallen for you

꿈을 꿔 봐도 너 뿐인걸
kkumeul kkwo bwado neo ppuningeol
You’re everywhere in my dream

말도 안되지만 널 사랑해
maldo andoejiman neol saranghae
I know that it doesn’t make any sense but I love you (*)




편한 느낌이 좋아 매일 티격태격해도 넌 내 맘 잘 알잖아
pyeonhan neukkimi joha maeil tigyeoktaegyeokhaedo neon nae mam jal aljanha
I like this sensation, you know how I feel even if we were to fight everyday

제멋대로 굴지만 뭐든 받아줄 수 있어 난 오직 너 하나만~
jemeotdaero guljiman mwodeun badajul su isseo nan ojik neo hanaman~
You always want it your way but I can accept anything from you, only you~

외로워 가슴이 미쳤나봐 내 두눈엔 너만 보여~
oerowo gaseumi michyeonnabwa nae dununen neoman boyeo~
I’m lonely, my heart’s crazy for you and and you’re the only one I see~


(*)



같이 있는게 좋아 항상 안절부절해도 난 너라면 괜찮아
gachi inneunge joha hangsang anjeolbujeolhaedo nan neoramyeon gwaenchanha
When I’m with you, I don’t mind being nervous

많이 서툰 나지만 너만 길들일 수 있어 날 그래 너 하나만~
manhi seotun najiman neoman gildeuril su isseo nal geurae neo hanaman~
I may be a little hasty, but you’re the only one who can tell me what to do~

어느새 마음을 뺏겼나봐 난 온종일 너를 그려~
eoneusae maeumeul ppaetgyeonnabwa nan onjongil neoreul geuryeo~
I guess my heart was stolen before I knew it and I’m missing you all day long~


(*)


하나부터 열까지 달라 너무도 달라~
hanabuteo yeolkkaji dalla neomudo dalla~
Everything’s so different, it’s too different~

점점 끌리는가봐 be my baby, be my baby
jeomjeom kkeullineungabwa be my baby, be my baby
I think I am falling in love, be my baby, be my baby~

머리부터 끝까지 나와 맞는게 없어~
meoributeo kkeutkkaji nawa matneunge eobseo~
From head to toe we have nothing in common

좀 더 알고싶어져 be my baby, be my baby
jom deo algosipeojyeo be my baby, be my baby
Now I wanna know more about you, be my baby, be my baby~

(*)

Deutschland Sucht Den Superstar - Cry On My Shoulder (Real Love Can Do)

If the hero never comes to you
If you need someone you're feeling blue
If you're away from love and you're alone
If you call your friends and nobody's home
You can run away but you can't hide
Through a storm and through a lonely night
Then I show you there's a destiny
The best things in life
They're free

Chorus:

But if you wanna cry
Cry on my shoulder
If you need someone who cares for you
If you're feeling sad your heart gets colder
Yes I show you what real love can do

If your sky is grey oh let me know
There's a place in heaven where we'll go
If heaven is a million years away
Oh just call me and I make your day
When the nights are getting cold and blue
When the days are getting hard for you
I will always stay here by your side
I promise you I'll never hide

Repeat chorus

What real love can do
What love can do
What real love can do
What love can do
What real love can do
What love can do

Monday, September 05, 2011

What I Want To Do

Aku selalu ingin menjadi pengatur hidupku sendiri. Aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku tau apa yang baik dan apa yang buruk. Aku tau setiap keputusan selalu memiliki resikonya masing-masing.

Cukup aneh bagiku, karena tak ada yang memberi tahu ku tentang apa yang harusnya aku lakukan pada diriku. Sehingga tentu saja aku akan mencari tau sendiri apa yang harus aku lakukan. Memperhatikan orang lain, melakukan hal-hal yang ingin aku lakukan. Tetapi ketika apa yang aku lakukan kurang sempurna, aku harus mendapatkan kritikan yang cukup keras. Aku lebih suka diberi tahu dengan kata-kata seperti orang berbicara, bukan dengan menyalahkan apa yang telah aku lakukan, tetapi dengan mengatakan apa yang aku lakukan di kemudian hari. Dua hal, menyampaikan pesan yang sama, dengan cara berbeda, aku akan menanggapinya dengan cara yang juga berbeda.

Ada kalanya aku akan menjadi begitu sedih, karena banyak hal dalam hidupku berjalan lebih lambat dari yang seharusnya, dan beberapa hal berjalan lebih cepat. Ada banyak hal yang ingin aku ubah dalam hidupku, tetapi selalu ada pengatur dalam hidupku yang membatasi ruang gerakku. Kadang kala aku berpikir, berapa banyak waktu yang harus aku buang untuk bisa mengatur hidupku sendiri, memilih apa yang ingin aku lakukan dan melakukannya.

Thursday, September 01, 2011

I Think I Should Live In The 18th Century

Ini bukan pertama kalinya aku ingin hidup di abad 18. Segala sesuatu tampak lebih sesuai denganku di abad itu. Cerita cinta klasik, bagaimana seorang pria tergila-gila pada seorang wanita, dan dengan segala cara mengupayakan yang terbaik untuk wanita tersebut. Wanita-wanita dengan gaun mengembang, hiasan topi dan renda di rambut, kereta kuda yang dinaiki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bukankah itu sangat mengagumkan?

Cara seorang pria memperlakukan wanita begitu mempesona. Mungkin pengaruh tempat juga mempengaruhi. Dan aku rasa, tempat yang benar-benar membuatku bahagia adalah hidup dalam keluarga menengah ke atas di Eropa pada abad ke-18. Tak ada yang lebih membahagiakan daripada hal itu. Menghadiri pesta dansa, memakai gaun berenda, berkuda, berjalan-jalan di jalanan berpasir yang masih penuh dengan tumbuhan hijau, segalanya begitu menyenangkan. Dan aku rasa aku bisa menghabiskan banyak waktu untuk menikmati keindahan dunia, merenung, membuat puisi, bersajak dan bersenandung, menciptakan lagu yang mengalun di dalam diri karena perasaan yang luar biasa. Dan aku rasa aku akan banyak bertemu pria yang sesungguhnya, yang selalu berusaha lebih baik dari wanita. Walaupun aku tau, tetap ada cukup banyak pria brengsek juga.

Come Back Home

Fiuh~
Hari ini cukup melelahkan. Aku baru pulang dari Tretes. Hidup tanpa internet dan tak bisa menulis pemikiran di blog sungguh menjengkelkan. Aku berusaha mengingat hal-hal yang seharusnya bisa aku post kan beberapa hari yang lalu. Oya, aku pindah ke rumahku yang lama. Seperti mengungsi lagi, memindahkan semua barangku sendirian. Satu hal yang aku sadari, aku memiliki buku bacaan yang sangat banyak. Aku baru menyadarinya. Dan buku-buku itu selalu mengikuti pemikiranku, ketika aku sedang memikirkan psikologi, buku itu yang aku beli, ketika aku sedang mencari tau segi agama, buku-buku itu yang aku beli. Saat ini aku sedang menyukai novel buatan orang luar, dan itu lah yang banyak aku beli saat ini. Cerita novel buatan orang luar lebih nyata, membayangkannya jauh lebih menantang.

Saturday, August 27, 2011

First Love Forever Love

Jika saat itu aku punya keberanian, cinta kita pasti tak akan berakhir seperti ini.
Jika saat itu kamu gigih, kisah kitapasti tak akan menjadi begini.

Cinta pertama telah menorehkan luka di hatiku. Menyisakan malam-malam penuh derai air mata, mengingatkanku selalu kepadamu, pada cinta kita ...

Kita sering tak mengerti apakah yang dinamakan cinta. Dulu aku selalu berpikir cinta bisa melampaui segalanya. Saat itu aku tak tahu bahwa ternyata ada kekuatan lain yang disebut takdir ... Kita tak bisa melakukan apa pun untuk mengubahnya dan hanya bisa menerimanya.






Ini bukan novel cinta pertama yang aku baca. Dan dari ratusan yang aku baca, novel ini adalah novel pertama yang benar-benar terukir sangat jelas di benakku. Cerita cinta, bukan cerita cinta ingusan yang sering ada di novel-novel remaja, dengan alur yang dengan mudah dapat kita ketahui jauh sebelum novel itu selesai. Cerita cinta yang begitu dalam, tapi tak tampak membual ataupun penuh imajinasi yang dangkal tentang cinta. Terlalu nyata, menyakitkan, penuh pengorbanan, sow me what the true love is.

Keep Silent

Bertanya-tanya seperti apa aku dulu? Rasanya dulu aku selalu bisa menyimpan perasaanku dengan baik. Seseorang tak akan tau aku menyukainya walaupun kami saling berbicara. Tapi kenapa semua berubah? Sekarang aku benar-benar kesulitan menutupi perasaan yang ada. Selalu ingin mengungkapkannya. Seperti terlalu penuh di dalam sehingga mau atau tidak aku harus menumpahkannya keluar, dan itu berarti mengutarakannya.

Ada kalanya aku merasa menjadi diriku yang dulu lebih menyenangkan. Menyimpan segalanya sendirian, memikirkannya sendirian. Kadang ketika aku sudah tak sanggup menyimpannya, aku akan memeluk bonekaku, bercerita dan menangis kepadanya. Memang boneka itu tak akan bisa mendengar, berbicara, ataupun menghiburku. Tetapi itu mengurangi beban yang ada.

Bercerita pada orang lain, aku baru melakukannya di masa akhir sekolah menengah pertamaku. Pertama kalinya aku punya teman dekat yang selalu mengajakku berkomunikasi setiap harinya. Kemudian aku bertemu dengan seorang teman dekatku lagi di sekolah menengah atas. Dan mungkin sejak saat itu aku mulai berubah. Mulai menceritakan masalahku, berbagi cerita. Akhir-akhir ini aku mulai sedikit lebih tertutup lagi. Bercerita pada orang lain kadang bukan hal yang baik. Ketika kamu memintanya untuk menjaga rahasia tetapi mereka membocorkannya, ketika kamu ingin bercerita tetap mereka sedang sibuk dengan urusan mereka, terlalu banyak hal yang ku pikirkan sebelum aku bercerita, dan kenyataan bahwa tak mungkin seseorang selalu ada ketika aku ingin bercerita adalah satu alasan terutama. Menulis di blog, seperti menulis di diary, berbicara pada diri sendiri tapi menganggapnya bercerita pada orang lain jauh lebih baik.

Kapanpun aku ingin bicara, sedih, bahagia, jatuh cinta, patah hati, marah, kecewa, apapun yang ingin aku katakan tak ada yang harus aku sembunyikan, mengalir mengikuti suasana. Walaupun memang masih ada beberapa hal yang aku sembunyikan karena tak bisa membaginya dengan orang lain.

Aku baru membaca sebuah novel, dan jujur karena itulah aku mulai bertanya-tanya apa yang membuatku tak sanggup menahan perasaan dan selalu mencurahkannya dalam tindakan ketika aku tak bisa dan tak berani mengungkapkan dengan kata-kata. Seorang wanita yang jatuh cinta tapi berusaha mati-matian menutupi perasaannya, dan dia berhasil. Karena pada akhirnya laki-laki yang dia suka menyatakan perasaan terlebih dahulu.

Satu hal yang aneh adalah cobaan di dunia lebih berat bagi orang-orang baik. Memang aneh, tetapi pada kenyataanya banyak orang baik hati yang justru mendapatkan musibah lebih buruk daripada mereka yang jahat. Tragis.

Going Around The World

Mmm, tak tau pasti apa alasannya, dan mengapa aku ingin melakukannya. Aku mengubah rencana hidupku, ya, sekali lagi aku mengubahnya. Aku rasa aku ingin menghabiskan waktuku untuk pergi ke luar negri, bertemu dengan orang-orang dari negara lain, berteman dan menjadi sahabat mereka. Aku ingin tau bagaimana cara mereka berteman. Karena aku tau pasti cara berpikir mereka pasti berbeda dengan kita.

Tentu saja itu bukan hal yang mudah. Tapi aku benar-benar tak ingin menjadi katak dalam tempurung, seperti burung dalam sangkar. Aku ingin terbang bebas, melakukan apa yang aku inginkan, dan ini adalah salah satunya. Perlahan-lahan aku akan memikirkannya. Cara yang paling tepat untuk tetap bisa meneruskan pekerjaan orang tuaku tetapi tetap bisa melakukan apa yang aku inginkan.

Orang tua, pekerjaan mereka, ketakutanku, ya aku sudah menemukan 3 penghalang yang mungkin akan menahanku tetap di tempat ini. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk bisa memulai perjalanan ini? Kadang aku merasa waktu berjalan begitu cepatnya tanpa ada hal yang bisa diprediksikan. Tapi memang seperti inilah yang terjadi.

Mungkin seharusnya dulu aku belajar lebih rajin supaya bisa beasiswa ke luar negri, tapi itupun orang tuaku belum tentu mengijinkannya. Selalu ada batu sandungan setiap kamu berjalan, tapi bukan berarti kamu harus berhenti disana, karena walau bagaimanapun, jalan itu akan tetap disana, begitu juga dengan batu sandungan itu. Ketika kamu terjatuh karena batu itu, bangun dan tetap lanjutkan perjalananmu, karena jalan itu tetap disana, menuntunmu sampai ke tujuan. Yang terpenting adalah bagaimana dirimu, apakah kamu akan tetap diam disana, meratapi satu batu sandungan kecil yang berhasil menjatuhkanmu, atau melewatinya dan tersenyum melanjutkan perjalanan yang ada, berterima kasih pada batu kecil yang memberi satu pengalaman baru dalam hidupmu, membuatmu menjadi lebih dewasa dan bijak dalam melakukan sesuatu.

Friday, August 26, 2011

Song and My life

Aku selalu suka lagu. Selain membaca buku hal yang paling aku suka adalah mendengarkan lagu. Dulu lagu-lagu yang ada di komputerku pasti lagu-lagu slow. Semakin melan semakin bagus. Mulai beberapa waktu yang lalu aku mulai menyukai lagu dengan beat yang agak cepat. Aku bukan orang yang bisa dengan mudah menyukai sesuatu yang berbeda dari aku yang sebelumnya. Keras kepala, keras kemauan. Alasanku mulai suka lagu-lagu yang agak cepat adalah karena menurutku lagu-lagu melan menjeratku begitu kuat, sampai rasanya begitu sulit untuk bergerak dan bernapas. Semakin sedih semakin mendengar lagu pelan, semakin terperosok aku dalam kesedihan yang lebih dalam. Tetapi ketika aku sedih dan aku mendengarkan lagu cepat, setidaknya perasaan sedih yang ada jadi lebih longgar.

Aku tau pasti seberapa berat hidup tanpa lagu dalam hidupku. Ketika aku menjalankan athasila (8 sila dalam agama Buddha) yang salah satu silanya adalah menghindari hiburan. Awalnya aku kira yang paling berat adalah menghindari memakai bedak dan aksesoris, ternyata aku salah, hidup tanpa musik lah yang mematikan untukku. Dan aku rasa mungkin itu akan jadi kali terakhir aku mengambil sila. Aku tak bisa hidup tanpa musik. Hidupku benar-benar mati karena perasaanku terus tumbuh dengan musik.

Anehnya, begitu sukanya aku pada musik hanya sebatas itu saja. Nyatanya aku pernah ikut les biola dan piano, tapi semuanya berhenti ditengah dan hanya sia" belaka. Aku hanya tau teknik bermainnya, tapi tak memiliki kemampuan untuk memainkannya dengan baik. Tak ada ketertarikan untuk memainkannya, tapi ku benar-benar mencintai mendengarkan musik. Dari dulu aku selalu ingin melihat konser musik, tapi bukan konser musik rock atau pop. Aku ingin benar-bear konser musik, seperti musik ciptaan Mozart, Bethoveen, dan lainnya. Aku juga suka menonton opera, pertunjukan seperti itu benar-benar sesuatu yang luar biasa. Aku yakin perasaanku pasti melunjak dan penuh dengan bunga jika aku benar-benar bisa menonton konser seperti itu.

Wondering

Harusnya ini post kemarin, tapi inetku mati sebelum save =="

Satu hal yang menyakitkan adalah mengetahui bahwa orang yang paling dekat denganmu tak mengerti siapa kamu, dan tak pernah yakin tentang siapa kamu. Aku pernah mengalaminya sekali sebelum ini, dan kali ini, perasaan yang sama kembali terulang, dan jauh lebi menyakitkan.

Mungkin memang aku yang bodoh, karena begitu percaya, aku akan mencari tau sifat, kebiasaan, kesukaan dan apa yang mereka benci, sampai pada akhirnya aku bisa memprediksi segala sesuatu tentang mereka, dan pasti benar, ketika berhubungan dengan orang lain. Tetapi aku tak pernah mempelajari apa yang terjadi bila berhubungan dengan diriku. Dekat dengan orang, menceritakan banyak hal dengannya, mulai cari cara berpikir, perasaan dan sebagainya, tetapi mereka bahkan seperti orang yang baru saja mengenalmu. Terlalu menyakitkan.

Dulu aku orang yang memikirkan apa yang orang lain pikiran tentang diriku. Seiring waktu, aku mulai mengurangi hal itu. Tapi pemikiran orang terdekatku benar-benar bisa membuatku begitu sedih, seperti ditusuk ratusan pisau tepat di jantungku.

Sekali lagi aku bertanya-tanya dan merenung, apa yang membuat mereka, orang-orang yang aku pilih untuk membagi perasaan dan segalanya tentangku, justru adalah orang-orang yang tak pernah percaya dan mengenal aku. Mungkin ketika seseorang datang pada mereka dan mengatakan bahwa aku ini orang yang jelek, kemudian bertanya kepada mereka, bagaimana menurutmu? Jawaban mereka mungkin seperti ini, "Aku nda tau ya, aku deket dia tapi aku nda tau dee sebenere ya apa" =(

Apa orang-orang terdekatku seperti itu semua? Lebih baik aku berteman biasa dengan seseorang yang percaya benar-benar karena mereka mencari tau balik siapa aku, daripada punya orang dekat, menceritakan dan berbagi segala sesuatu, tapi tak pernah yakin siapa aku =(

Sunday, August 21, 2011

Memory

Pikiran memang selalu bergerak secara liar. Agak susah untuk mengendalikannya agar berpikir lebih terarah. Akhirnya aku bermelan-melan lagi hari ini. Bukan aku menginginkannya, tapi tiba-tiba aku memikirkan beberapa kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu, terlalu membahagiakan tetapi sangat singkat. Hampir seperti sebuah mimpi, hanya saja saat itu benar-benar terjadi dalam kenyataan. Saat itu pernah datang dan hilang dalam sekejap di hidupku.

Membuat perubahan adalah satu hal yang baru berani aku lakukan akhir-akhir ini. Aku tak pernah berani berubah sebelumnya karena aku ingin orang melihatku sama seperti sebelumnya, ya, dan itu adalah satu kesalahan fatal yang ada dalam hidupku, menghambat perubahan karena ingin menjadi diri sendiri. Kebodohanku adalah tak pernah mengerti bahwa perubahan bukan berarti tidak menjadi diri sendiri. Perubahan adalah menjadi lebih baik dari sebelumnya tanpa merubah siapa dirimu yang sebenarnya.

Aku selalu bisa mengkondisikan sekelilingku dengan sangat baik. Menyesuaikan perasaan yang sedang aku rasakan. Seperti saat ini, panas terik matahari tak mencerahkan kabut yang menutupi hatiku, hembusan angin yang lembut justru menebalkan lapisan kabut itu.

Selalu ada perbedaan mencolok dalam caraku menulis di blog ini, ketika aku sedang melan dan membaca tulisanku saat sedang bahagia, aku seperti tak mengenal diriku yang sedang bahagia itu. Ketika bahagia, bahasaku berubah begitu bersemangatnya, membacanya aku bisa merasakan kembali perasaan ketika aku menulisnya, tapi tidak bisa merubah perasaan yang sedang aku rasakan. Ketika sedang sedih, yah, aku benci cara bicaraku waktu sedang menjadi melankolis sejati, bahasanya terlalu dalam dan menyedihkan.

Ada satu hal yang aku pelajari dalam hidupku dan selalu aku katakan pada diriku sendiri, "Kamu tak akan pernah bisa benar-benar berbahagia, jika kamu selalu memikirkan bahwa ada orang yang bersedih saat kamu berbahagia. Kamu berhak berbahagia tanpa harus membuat semua orang disekelilingmu berbahagia. Jika kamu ingin berbahagia dan membahagiakan semua orang disekelilingmu, itu adalah satu hal yang mustahil dan kamu tak akan pernah bisa bahagia karenanya."

Saturday, August 20, 2011

Man

Laki-laki, dari kecil yang aku tau adalah bahwa seorang ayah adalah kepala keluarga. Dan saudara laki-laki adalah orang yang akan melindungi saudara perempuannya. Dulu, segalanya tampak begitu indah dan berjalan sesuai yang seharusnya terjadi. Semakin dewasa, semakin banyak keganjilan yang ada dalam hukum itu. Emansipasi wanita seperti telah merubah hukum yang seharusnya berjalan.

Pencari nafkah tak lagi laki-laki, wanita pun menjadi orang yang mencari nafkah. Menurutku, emansipasi wanita ini benar-benar menumbuhkan laki-laki yang pemalas dan tak ingin bekerja. Mungkin karena menganggap wanita bisa melakukan segalanya. Aku tau ada sepasang suami istri, dimana istrinya yang bekerja dan suaminya hanya menjadi "ayah rumah tangga". Sungguh ironis, tapi itulah yang terjadi.

Walau bagaimanapun, laki-laki selalu lebih kuat dari wanita, karena seperti itulah adanya. Mungkin yang membuat semuanya berubah adalah karena salah satu sifat wanita yang selalu ingin berkorban untuk orang lain, terutama yang mereka sayangi. Berusaha memberi lebih banyak bantuan dan enggan untuk menerima bantuan lebih.

Aku suka melihat laki-laki yang memiliki prinsip bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Dimana mereka selalu berusaha melakukan segala sesuatu lebih dulu dibandingkan wanita. Tau menempatkan diri. Mengerti bahwa mereka lebih dari wanita, memiliki ketegasan memutuskan sesuatu, dan tak takut anggapan orang lain tentang keputusan yang mereka ambil, mereka tetap akan berdiri dalam pendiriannya. Tak mudah menemukan laki-laki yang seperti itu sekarang ini. Selama hidupku, sepertinya aku hanya menemukan tak lebih banyak dari jumlah jari di satu tanganku.

Monday, August 15, 2011

Letting Go

Memberikan apa yang tak kamu suka kepada orang lain adalah suatu hal yang sangat mudah. Semua orang bisa melakukannya. Ketika kamu memberikan apa yang kamu suka kepada orang lain, saat itu kamu belajar merelakan.

Entah berapa kali aku melakukannya. Kadang mengingatnya membuatku cukup sedih. Merelakan apa yang kamu suka untuk dimiliki oleh orang lain sungguh adalah satu hal yang cukup berat. Dan tak banyak yang bisa melakukannya. Mungkin jika ini adalah barang, aku bisa merelakan dengan cepat. Tapi jika ini adalah orang yang sangat kamu suka, semua jadi berbeda.

Sering aku mendengar dan melihat banyak hal buruk terjadi dalam hubungan cinta. Banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Aku pernah berpikir, jika manusia diciptakan berpasangan, kenapa kita bisa jatuh cinta pada banyak orang yang berbeda? Mungkin akan lebih baik jika cinta bisa seperti cerita warewolf di twilight, yaitu imprint. Ketika bertemu dengan pasanganmu, kalian akan lengket dan tak akan terpisahkan.

Tapi itu hanyalah sebuah cerita karangan manusia yang tentu saja tak mungkin ada di dunia nyata. Kenyataan yang ada tetap sama, cinta tak bisa dipaksakan. Ketika kamu menyukai seseorang yang tak menyukaimu, maka semua itu adalah satu hal yang sia-sia.

Letting go doesn’t mean that you don’t care about someone anymore. It’s just realizing that the only person you really have control over is yourself.
(Debrah Reber)

Sunday, August 14, 2011

Have you ever been in love before?

Apakah kamu tau, apa sebenarnya cinta itu? Satu kata, ya, hanya satu kata itu yang sampai saat ini aku tak benar-benar yakin arti yang sebenarnya. Sayang dan cinta, mana yang lebih dalam? Aku tau seperti apa rasa sayang itu. karena aku pernah merasakannya. Satu perasaan yang ada untuk orang tuamu, saudaramu, mungkin juga untuk teman baikmu. Cinta, mungkin sama dengan rasa sayang, hanya saja aku rasa ada beberapa bumbu tambahan yang ada di dalamnya. Rasa ingin memiliki, ingin bersama dan berbagi segala hal. Yap, aku rasa itu cinta dan sepertinya ini tak akan salah =D

Waktu aku sayang seseorang, aku ingin melindunginya, memberi perhatian lebih untuk mereka, tapi tak ada keinginan untuk memiliki, mungkin ada rasa ingin berbagi cerita, but that's it. Waktu perasaan cinta yang ada, satu perbedaan yang paling aku sadari adalah perasaan ingin memiliki, perasaan patah hati, dan berbunga-bunga seperti terbang di angkasa pada saat-saat tertentu.

Ada satu hal yang pernah aku dengar, dan aku rasa mungkin itu benar.
"Mereka yang pernah merasakan jatuh cinta dan patah hati jauh lebih beruntung dibandingkan mereka yang tak pernah mengenal cinta dalam hidupnya"

Mungkin patah hati akan membuatmu "agak" menderita, tapi menurutku itu cukup adil karena ketika kamu jatuh cinta, perasaan itu membuatmu sangat bahagia.

Saturday, August 13, 2011

See Ya ft Davichi - 다 컸잖아 Deo keotjanha (You’re All Grown Up)

참 어제 이별은 내가 너무 어려서
cham eoje ibyeoreun naega neomu eoryeoseo
The first time I broke up with someone, because I was so young,

창피한 줄도 모르고 펑펑 울었어
changpihan juldo moreugo peongpeong ureosseo
I cried buckets of tears without feeling ashamed.

하나 둘 사랑을 겪고 나이도 먹어 가면서
hana dul sarangeul gyeokkgo naido meogeo gamyeonseo
After I’d been through love’s ordeal a few times more as I grew older

더는 울지 말자고 아파하지 말자고
deoneun ulji maljago apahaji maljago
I decided not to cry any more, not to suffer any more,

아무리 결심해도 그게 안돼
amuri gyeolsimhaedo geuge andwae
No matter what the outcome, I wouldn’t do that sort of thing.

**이제 다 컸잖아 어른이 됐잖아
ije da keotjanha eoreuni dwaetjanha
I’m a big girl now after all, I’ve grown up now after all

철이 없는 거야 뭐야 왜 자꾸만 우는 거야
cheori eomneun geoya mwoya, wae jakkuman uneun geoya
It’s childish, what is there to keep on crying about?

이제는 더 이상 남자때문에 울지 않겠다고 결심했는데
ijeneun deo isang, namjattaemune ulji anketdago gyeolsimhaenneunde
They say at my age I shouldn’t be weeping any more because of a man,

그것도 못 지켜 우는 내가 미워**
geugeotdo mot jikyeo uneun naega miwo
If things turn out badly I don’t mind, I hate to cry.

사랑을 시작하면 이별을 예정하고
sarangeul sijakhamyeon ibyeoreul yejeonghago
I found another love, but the time has come to part,

이번엔 울지 않겠지 멋진척해도
ibeonen ulji anketji meotjincheokhaedo
I’m sure not going to cry this time, I’m going to pretend to be cool about it.

어느새 흐르는 눈물 나를 바보로 만들고
eoneusae heureuneun nunmul, nareul baboro mandeulgo
Suddenly tears start to fall and make me look a fool,

더는 울지 말자고 아무리 다짐해도
deoneun ulji maljago amuri dajimhaedo
I said I wouldn’t cry any more, but despite all my resolve,

이별 앞에 왜 또 난 눈물이 나
ibyeol ape wae tto nan nunmuri na
faced with breaking up, why am I weeping yet again?

**REFRAIN**

울지않을래 울기가 싫어
uljianheullae ulgiga sirheo
I’m not going to cry, I hate crying,

싫다는데 왜 자꾸 흘러
sirtaneunde wae jakku heulleo
why do my tears keep flowing?

어른이 되면 자꾸 사랑을 하면
eoreuni doemyeon jakku sarangeul hamyeon
If I’m grown up, even if I keep on falling in love,

눈물 따윈 마를 줄 알았는데
nunmul ttawin mareul jul aranneunde
I thought my tears would have all dried up.

**REFRAIN**

Friday, August 12, 2011

Friend

Ada beberapa orang berkata kepadaku, bahwa yang namanya teman baik itu nda ada. Dan ada kalanya aku juga merasakan hal yang sama. Seseorang mungkin akan mendekatimu karena kamu adalah orang yang pandai, kaya, cantik, atau populer. Yah, hanya jika kamu punya kelebihan, akan ada banyak orang yang ingin mengenal dan berteman denganmu. Dan bagi mereka yang hanya biasa-biasa saja tanpa ada kelebihan, akhirnya mereka tersingkir dan berteman dengan mereka yang juga tersingkirkan. Tapi suatu kepedihan tersendiri bagi mereka yang punya kelebihan, ketika kepandaian, kekayaan, kecantikan dan popularitas tak lagi mereka miliki. Satu persatu, mereka yang menyebut dirinya "teman", akan pergi menjauh.

Mungkin ada, beberapa orang, yang akan datang menemani dan mengobrol denganmu ketika mereka memiliki suatu masalah. Dan mereka hanya akan mencari mu ketika mereka punya masalah. Saat mereka tak ada masalah, mereka bahkan tak akan pernah mengajakmu bicara. Mengecewakan ... Tapi begitulah adanya. Manusia memiliki egonya masing-masing, selalu seperti itu. Orang yang cuek, apa yang akan mereka rasakan tentang teman ya?

Dulu, aku berteman dengan siapapun. Tapi semakin dewasa, ada banyak perubahan dalam pandanganku. Seharusnya kita berteman dengan orang pintar, karena dengan begitu kita bisa berpikir seperti cara mereka berpikir. Tapi aku tak pernah nyaman berteman dengan orang pintar, karena menurutku mereka benar-benar sangat tertutup. Aku selalu merasa mereka sangat licik dan bisa mengorbankan teman demi mencapai apa yang mereka inginkan. Ketika ada nilai yang lebih baik, kebanyakan dari mereka akan mencari tau nilai yang lainnya, saling iri dan sebagainya, banyak kemunafikan di dalamnya. Itu sebabnya, pernah suatu kali aku dekat dengan seorang teman, entahlah, aku hanya merasa ingin dekat dengannya. Dan kemudian aku tau bahwa dia adalah anak yang sangat pandai. Kemudian aku melangkah mundur.

Ada seorang temanku, pandai, dan ketika ia tau pandanganku tentang orang pandai, ia berkata bahwa tak semua orang seperti itu, tetapi ia justru adalah orang itu, orang pandai yang picik dan berpikiran sangat dangkal. Kebanyakan orang pintar berpikir dengan politiknya, mereka seperti bunglon, yang mengubah warna mereka sesuai dengan dimana mereka berada saat itu.

Sebenarnya tak semua orang yang pandai berpikiran dangkal dan picik. Dan aku benar-benar sudah membuktikannya. Mungkin benar seharusnya kamu mendekati orang itu dan mencari tau kenyataan yang sebenarnya. Baru kemudian mengambil keputusan untuk menjadi teman dekat atau meninggalkannya. Entah kenapa aku tak bisa melakukannya. Ketika dekat dengan seseorang, aku berjalan karena perasaan, dan itu artinya, jika ada hal jelek padanya, aku tak akan pergi karena tak suka, tapi aku akan bilang bahwa aku tak suka, dan mungkin perlahan-lahan membuatnya berpikir dengan cara lain sehingga hal jelek itu bisa berkurang dan akhirnya hilang.

Wednesday, August 10, 2011

Life

Inilah hidupku, dengan setiap masalah yang ada di dalamnya. Mengeluh tak akan ada gunanya, hanya akan menghabiskan tenaga dan semakin membuatku menjadi lebih lelah. Aku hanya melangkah dan mengerjakan setiap hal yang ada.

2,5 tahun sudah, papaku menderita sakit. Agak aneh, cegukan yang tak bisa berhenti. Beberapa waktu yang lalu aku kira beliau sudah sembuh dan aku mulai bisa menjalani hidupku dengan normal, ternyata aku salah. Mungkin semua jauh lebih baik jika beliau segera sembuh. Aku bisa fokus pada kuliah dan bisa menjadi seorang remaja dewasa seperti layaknya yang lain. Tetapi sepertinya itu juga akan sedikit berbeda. Bagaimanapun, menjadi dewasa dengan didikan dikeluargaku, tak mengenal yang namanya sahabat. Tapi inilah aku, melenceng dari lingkungan yang ada, mencari tau kebenaran dan membuktikan bahwa perasaanku benar. Walaupun sering kali aku kecewa, dan berpikir bahwa sahabat memang tak ada, pada akhirnya aku akan tetap menuruti perasaan bahwa sahabat itu ada, dengan cara yang selalu berubah karena pengalaman-pengalaman yang ada.

Kuliah, selama ini aku mengira bahwa IQ-ku mungkin menurun, karena nilaiku semakin lama menurun dan mengagetkanku dengan kemerosotan yang cukup banyak. Ada kalanya aku berpikir, mungkin jika aku berada dikondisi seperti mahasiswa lainnya, yang hanya fokus pada kuliah tanpa ikut memikirkan hal yang lain aku bisa menyelesaikan kuliah ini dengan baik. Tetapi, sekali lagi aku nda menjalani kehidupan kuliah layaknya mereka. Membantu pekerjaan orang tua di tambah kuliah beserta tugas-tugasnya sering kali membuatku jenuh. Ditambah kenyataan bahwa papaku masih sakit dan kemungkinan bahwa mamaku punya gejala stroke semakin memenuhi pikiranku, berpikir apa yang seharusnya aku lakukan, bagaimana bekerja dan mendapatkan uang, disamping pemikiran bahwa aku butuh teman, dan lainnya.

Inilah kehidupan, dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, waktu, kesempatan, perasaan, penderitaan, kebahagiaan, masalah dan solusinya, cara kita memandang dan menghadapi sesuatu. Kedewasaan, dan pilihan yang diambil, semua memiliki resikonya dan yang bisa kita lakukan adalah menganalisa resiko yang ada, dan memilih yang paling baik dan benar untuk diri kita dan orang lain.

Banyak masalah dalam hidupku, tapi masalah itu menambah pengalamanku dan mendewasakan aku. Tapi aku masih punya lebih banyak hal untuk disyukuri setiap harinya. Kenyataan bahwa aku menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, kenyataan bahwa aku memiliki teman-teman yang jauh lebih banyak dari sebelumnya, dan yang terpenting adalah kenyataan, bahwa aku berani mengubah diriku menjadi lebih baik dari sebelumnya, keluar dari zona nyaman dan aman yang selama ini ditanamkan dalam diriku yang akhirnya melekat begitu kuat dalam diriku. Dan aku berhasil keluar dari sana, perlahan-lahan, tapi aku tau pasti bahwa setiap langkah aku keluar dari sana, aku menghadapi satu ketakutan yang ada dalam diriku. Satu hari tak cukup untuk mensyukuri semua itu. Seumur hidup mungkin masih belum cukup untuk mensyukurinya.

Tuesday, August 09, 2011

My Routine

Huff ...
Ini hari kedua masuk kuliah, tapi sudah ada 2 tugas makalah yang keluar. Rekayasa pondasi sama ISBD. Mulai sedikit lelah dengan aktivitas yang ada. Padahal besok benar-benar hari yang paling membabi buta, kuliah dari pagi sampe malam x_x

Ada 3 mata kuliah yang ketolak, mata kuliah yang harus aku ambil karena nda isa ambil manajemen konstruksi supaya semester depan bisa tetep jalan. Padahal waktu prs aku sudah memasukkan 20 sks pilihan 1 dan sisanya di pilihan 2. Ada banyak keanehan dalam penerimaan kelas. Tapi tak jadi masalah. Setiap masalah selalu ada solusinya, ketika suatu masalah tak memiliki solusi, maka itu bukan masalah =D

Aku mulai bekerja sambilan lagi, untuk kedua kalinya. Aku ingin menambah pemasukan sendiri, karena ada masalah dalam keluarga yang tak bisa diceritakan ke sembarang orang. Ya, dan dari sinilah aku mengerti bahwa aku benar-benar tak bisa bekerja dengan adanya jadwal pasti yang harus dijalani berulang kali. Mungkin karena selama ini aku melihat bagaimana orang tuaku bekerja. Menjadi wiraswasta melanjutkan pekerjaan orang tuaku sepertinya akan menjadi pilihan pertama dalam urutan pekerjaan yang aku inginkan. Karena disitu aku bebas melakukan apa yang aku inginkan, menjalankan sistem yang selama ini aku bayangkan dan bisa memilih hari libur sesuai yang aku ingini.

Selain itu, mungkin aku akan membuka beberapa bisnis lain lagi. Kemudian belajar tentang hukum (sepertinya aku nda jadi ambil s1 hukum karena aku malas sekali harus ikut ospek sekali lagi, lebih baik cari uang, daripada menghabiskan uang untuk membayar biaya kuliah, toh kuliah juga sebenarnya hanya menjadi lebih tau dari buku-buku yang ada). Mmm, sepertinya membeli beberapa buku psikologi juga mengasikkan. Psikologi adalah satu-satunya yang menarik perhatianku sejak lama, mungkin kalau di kampusku saat ini ada jurusan psikologi, aku pasti langsung masuk disana. Rasanya menyenangkan sekali mencari tau karakter-karakter orang dan sebagainya. Tapi sepertinya rugi kalo kuliah jurusan itu. Aku dengar kebanyakan orang yang masuk psikolog punya perasaan ingin saling menusuk dari belakang. Tapi aku tak benar-benar percaya karena pada kenyataannya tak semua orang seperti itu. Membaca buku psikologi sangat menyenangkan. Dulu waktu aku SMA, tiap kali ke perpustakaan aku pasti menuju lorong buku psikologi dan meminjamnya. Pernah suatu kali, ada satu buku tentang penyiksaan anak oleh orang tuanya, judulnya "A Child Called It". Ceritanya tentang seorang anak yang disiksa oleh ibunya sendiri hingga punya trauma yang sangat besar sekali, sangat kejam dan diceritakan dengan detail yang cukup banyak, sering aku merinding ketika membayangkan kejadian yang sesungguhnya. Aku membeli buku kelanjutannya. Dan ketika membacanya, mamaku marah luar biasa karena aku membaca buku yang menurut beliau bukan urusanku. Ada yang aneh dengan aku? Aku sendiri tak tau, aku selalu suka ikut ambil bagian dalam masalah orang, terutama yang berhubungan dengan perasaan dan relasi dengan yang lain. Bukan untuk mencampuri urusannya, hanya saja aku benar-benar merasa bisa belajar lebih banyak, dan bisa membantu orang itu melihat dari sudut pandang lain yang sebelumnya tak pernah ia sadari.

Sepertinya belajar buku psikologi yang pertama deh. Terlalu menarik untuk dilewatkan. Aku sedang mencari tau kenapa ada orang yang memiliki cara pandang saudara tak beda dengan orang lain. Sangat menyedihkan membayangkan jika aku adalah saudara kandungnya, dan mengetahu bahwa aku tak beda dengan orang lain. Dimana tiap pertemuan antara kami adalah pertemuan hanya untuk membicarakan tentang bisnis dan tidak tentang yang lainnya, termasuk keluarga. Bagaimana bisa seorang anak tak bisa memberikan telinga untuk mendengar keluh kesah orang tuanya sehingga beliau bisa sedikit lega karena bisa mengutarakan perasaannya, bagaimana bisa seorang anak meminta sesuatu yang membutuhkan uang sangat banyak tanpa memikirkan bahwa orang tuanya memikirkan hal itu hingga stress dan depresi, terlalu banyak hal yang ingin aku ketahui, mungkin suatu saat nanti, setelah lulus kuliah mungkin, perlahan-lahan menganalisa dan mencari jawabannya.

Monday, August 08, 2011

So Sad

Pernahkah kamu merasakan patah hati? Aku merasakannya beberapa kali. Dan ini yang paling menyakitkan.

Aku tak mengerti apa itu cinta. Tak benar-benar mengerti untuk bisa memastikan bahwa perasaan yang aku rasa ini cinta. Bagaimana bisa mengetahui bahwa ini benar-benar cinta?

Pengorbanan? Ketika kamu menyukai seseorang dan kamu membiarkannya memilih dan pergi dengan orang yang dicintainya, apa itu cinta? Ketika kamu menemaninya untuk meyakinkan dirimu bahwa ia baik-baik saja, apa itu cinta? Ketika dia pergi untuk orang yang dia cinta, dan kamu menangis sendirian, apa itu cinta? Ketika ia menganggap bahwa kamu tak benar-benar mencintainya, dan kamu terlalu sedih karennya, apakah itu salah? Perasaan itu aneh. Terlalu kompleks untuk bisa didefinisikan, terlalu rumit bila dirasakan dan dipikir.

Aku termasuk orang yang egois mungkin bisa di bilang sombong untuk masalah tertentu, dan aku jarang sekali mengungkapkan perasaan pada orang yang bersangkutan. Terlalu banyak ketakutan, telalu banyak resiko yang mungkin ada.

Mungkin benar, wanita lebih butuh dicintai daripada mencintai.

Sunday, August 07, 2011

Photo and Friendship

Aku suka foto, entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Yang aku tau, foto-fotoku mulai banyak sejak SMA. Tak ada yang spesial, alasan mengapa aku suka foto, mungkin karena dari situ aku mengamati perubahan yang ada pada diriku. Rona wajah, senyuman, hingga berat badan.

Persahabatan adalah satu hal yang paling aku hargai, disamping kepercayaan. Tak mudah menemukan orang-orang yang bisa memahami, menerima, bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkanmu ketika kamu ada masalah, membantumu, dan menegurmu ketika kamu salah.

Aku pernah kepaitan dengan teman, sering malah. Tapi aku tau aku punya sahabat dan mereka adalah yang terbaik yang pernah ada, selalu menjadi yang terbaik. Menjadi sahabatku, dulu mungkin itu satu hal yang sangat mudah, karena aku membuka ruang untuk siapapun yang ingin menjadi teman dekatku, tapi sekarang berbeda, ada banyak hal yang perlu dilalui di dalamnya. Aku telah belajar banyak tentang persahabatan, tentang bagaimana teman yang tulus dan bagaimana yang hanya memanfaatkan. Dan aku akui, cara pandangku tentang teman yang baik selama ini adalah salah. Mungkin tak sepenuhnya salah, karena tiap orang punya karakter yang berbeda, tapi aku mulai menjaga siapa yang bisa menjadi teman dekatku.

Ketika dekat dengan seseorang, sangat mudah untuk menumbuhkan rasa sayang dari kedekatan itu. Ingin memberikan lebih banyak dan membuat mereka bahagia, ingin berbicara banyak dan tak ingin mengakhirinya. Aku suka sekali foto dengan teman-teman dekatku. Alasannya bukan untuk pamer. Tapi aku ingin, jika ternyata suatu saat nanti, sesuatu terjadi padaku hingga aku tak ingat siapa-siapa, aku bisa membuka kenangan yang ada, lewat foto-foto itu, dan cerita di buku harianku. Tapi saat ini buka harian terlalu berbahaya, ada rasa malu ketika tau ada orang yang mungkin akan membuka dan membacanya, karena bahasaku yang sangat puitis ketika menulis didalamnya. Seolah berbicara dengan diriku yang lain, dan hanya untuk kami berdua.

Foto bagaikan sebuah simbol yang menguatkanku bahwa aku dekat dengan mereka, dan itu adalah hal yang nyata, bukan hanya bayang-bayang dalam pikiranku. Ada kalanya ketika aku dekat dengan seseorang, tetapi tak memiliki satu foto pun dengannya, seolah-olah ada satu hal yang salah, seperti rasa bahwa dia tak benar-benar bahagia berteman denganku dan itulah alasan mengapa tak ada satu pun foto kami bersama. Dan itu terlalu menyakitkan untuk dirasakan.

Pertama kalinya aku menyadari hal ini adalah saat pertama kalinya aku tau bahwa aku punya sahabat. Betapa bahagianya ketika seseorang berkata bahwa aku adalah sahabatnya. Aku bukan orang yang bisa dengan terang-terangan berkata demikian, mungkin karena ada rasa takut bahwa dia mungkin tak menganggapku sahabatnya juga. Dan yang biasa aku lakukan hanyalah memberi, dan yang paling sering kulakukan adalah memberi perhatian.

The Game

Dalam hidup ini, kita tak lepas dari permainan hidup. Pertahanan diri dan kepandaian untuk mengetahui situasi seharusnya ditanamkan sejak usia dini. Ada banyak hal yang mengubahku menjadi diriku yang sekarang. Perubahan yang terjadi karena hinaan dan olokan teman-temanku dulu. Mungkin itulah satu pelajaran yang membuatku semakin bijak sana.

Dan mungkin satu hal yang aku tau. Pikiran tetap ada, walaupun kita mati. Dan pikiranku masih ada dalam kehidupanku yang sebelumnya (mungkin). Karena aku tak pernah berpikir bahwa kehidupan adalah hal yang picik. Ketika seseorang tak berani keluar dari zona nyamannya, dan berkutat pada kehidupan apa adanya. Seperti itulah dia seumur hidupnya. Dan aku ingin berubah, menjadi seseorang yang berbeda, dengan sifat yang sama tetapi lebih bijak. Kepolosan adalah sifat dasar manusia, kepicikan adalah sifat yang terbentuk dari pengamatan dan pengalaman. Kebijaksanaan adalah tetap dalam sifat asli kita tetapi lebih menggunakan pikiran dalam menjalankannya.

Aku yang dulu, mungkin aku akan sangat marah, kecewa, dan menangis seorang diri ketika menghadapi keadaan ini. Ketika mengetahui bahwa diriku tak lebih baik dari sebuah boneka, yang dimainkan oleh orang yang ingin memainkannya.

Ada dua hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi suatu masalah, kita tetap terpuruk dalam masalah itu, menyalahkan diri sendiri atau orang lain, atau kita berpikir dan mencari solusi sehingga kita dapat bangkit lagi dari keterpurukan yang ada. Segala sesuatu butuh proses, dan disinilah awal aku akan memulainya~

Friday, August 05, 2011

Pure like water

Beberapa hal dalam hidup ini tidak dapat kita pilih. Tentang siapa orang tua kita, kapan kita dilahirkan, kapan kita mati. Tak ada yang pasti. Tetapi beberapa hal adalah sebuah pilihan. Tentang apa yang akan kita lakukan, akan menjadi seperti apa kita nantinya.

Ada satu hal, mungkin akan berubah seiring perjalanan hidupku. Polos? Lugu? Kadang kala hal ini benar-benar menjadi satu batu sandungan bagiku. Sering dalam hidupku aku merenung dan bertanya, mana yang lebi baik? orang yang baik atau orang yang jahat. Sampai saat ini, aku rasa orang jahat adalah orang yang sebenarnya baik, dan orang yang baik belum tentu benar-benar baik.

Sering pada saat-saat tertentu, aku bertanya-tanya, berpikir dan merenung, seperti aku kah orang-orang yang baik hati itu? Jika benar demikian, aku rasa ada banyak sekali orang yang perlu dikasihani di dunia ini, karena itula yang aku rasakan pada diriku. Mungkin aku baik, tapi aku tau aku belum bijaksana, dan disitulah kesalahannya. Aku tak tau mana yang harus aku pilih dan aku selalu memilih untuk menjadikan diri sendiri sebagai korban. Terlalu bodoh? Ya, aku tau. Mungkin terlalu peka adalah satu kekurangan yang ada dalam diriku. Walaupun bisa dikatakan itu satu kelebihan juga.

Apa iya, hidup di dunia ini kita harus berjalan seorang diri? Apa iya, tak ada seorang pun yang bisa kita percaya benar-benar?

I feel blue, like the sky at noon, like water in the sea~

Aku tau ini salah, tapi aku akan tetap mengikuti perasaan ini, karena aku akan berubah, dan suatu saat, aku tak akan bisa merasakan kesedihan seperti yang bisa aku rasakan saat ini, karena saat itu aku akan menjadi lebih dewasa dan bijaksana, sehingga tak ada satu perkara pun yang bisa membuatku merasa cukup sedih untuk dikasihani dan merasa menjad orang yang sangat bodoh. Yang aku tau, aku adalah seorang yang penuh dengan keberuntungan, dan semua tu tak pernah dapat terukur dengan apapun, sekalipun dengan besarnya kesedihan yang ada. Aku rasa, oran baik selalu punya banyak keberuntungan, dan ketika aku melakukan segala sesuatu dengan tekad baik, keberuntungan yang ada semakin besar.

Wednesday, July 27, 2011

Age to age

Dulu, ketika aku masih kecil, aku tak mengenal kesedihan yang terlalu dalam. Sebesar apapun kesedihan yang ada, aku akan melupakannya dalam waktu sehari. Terlalu banyak kebahagiaan yang ada sehingga aku tak punya cukup memory dan waktu untuk mengingat kesedihan yang ada.

Semakin dewasa, ya, aku bertambah besar, bertambah tinggi dan bertambah berat. Tetapi, aku rasa ada satu hal yang tak pernah berubah dalam diriku, perasaan. Cara ku menyayangi seseorang, caraku memperhatikan seseorang. Kepekaan yang ada semakin besar, tetapi kesadaran bahwa setiap manusia tak pernah sama, dan mengertian bahwa tak semua orang baik, tak pernag berubah dari pikiranku.

Aku bisa curiga, entah sejak kapan aku mulai mengenal kata curiga, dan menyimpannya dalam satu kamus perasaanku, tapi, ketika aku telah percaya, aku tak pernah menyisakan perasaan yang ada, memberikan seluruh kepercayaan, yang akhirnya justru membuatku mengalami banyak kepaitan. Mungkin benar aku terlalu polos, walaupun sampai saat ini aku belum benar-benar mengerti seperti apa polos itu.

Mempercayai seseorang, menyayangi seseorang, gunakan sebagian besar, dan sisakan sedikit untuk kekecewaan, sehingga ketika kekecewaan hadir dalam suatu relasi, perasaan sayang dan percaya yang ada tidak berkurang.

Aku mencoba untuk berubah, tapi aku selalu takut mengambil langkah pertama, selama ini selalu ada yang membuatku berhati-hati dalam melangkah, dan kehati-hatian itu semakin lama berubah menjadi satu ketakutan tersendiri, perlu ada keberanian, yang jauh lebih besar dari rasa takut yang ada, sehingga aku bisa keluar dari zona nyamanku. Dan aku sedang berusaha, perubahan tak pernah lepas dari satu kata, proses ...

Tuesday, July 26, 2011

Welcoming a new me

Aku tak benar-benar mengerti, apakah perasaan bisa menjadi satu tolak ukur yang bisa dipercaya. Kadang kala, aku merasa harus mengikuti perasaan, tapi kadang kala, mengikuti perasaan menuntunku jatuh ke lubang yang sangat dalam, bahkan hingga aku sendiri takut untuk bernapas dan bergerak karena terlalu gelap dan suram.

Ketika kamu ingin dekat dengan seseorang, apa yang bisa kamu lakukan? Berkomunikasi? Bagaimana jika kamu orang yang tak pandai mencari topik bicara? Seseorang yang selalu sungkan dan tak berani meminta tolong karena merasa meminta tolong mungkin akan merepotkan seseorang dan membuatnya tak menyukaimu?

Menjadi seorang melankolis sensitif jujur membuatku menjadi manusia yang penuh ketakutan dan tak berani bergerak maju, ditambah lagi dengan betapa lurusnya aku berjalan, yang justru semakin menenggelamkanku dalam kesendirian yang mungkin sebenarnya tak ada.

Ketika ingin bercerita, bahkan memilih dengan siapa aku akan bercerita dan membayangkan seperti apa respon yang akan aku dapat sering kali menggagalkan acara ceritaku. Mungkin aku terlihat sombong. Sering aku berpikir, bagaimana bisa aku punya raut wajah yang tegas, terlihat tegar dan sebagainya. Jika hidup ini diukur dengan banyaknya kesedihan dan kebahagiaan yang dirasakan, mungkin saat ini aku sudah berumur 80 tahun.

Yah, posting ini akhirnya aku tulis, karena sekali lagi, aku ingin dekat dengan seseorang. Aku tak tau apakah perasaan ini bisa dipercaya, walaupun datang berulang kali. Setelah sekian lama aku hanya diam dan tak pernah tau harus berbicara dari mana, menyembunyikan perasaan dan menenangkan diri, mengembalikan siapa aku yang sebenarnya, yang pada akhirnya membawa cukup banyak perubahan dalam diriku, welcoming a new me =)

Aku ingin hidup, seperti layaknya air sungai yang mengalir, selalu mengalir mengikuti bentuk apa yang ada didepannya. Semoga aku bisa, merubah diriku yang keras seperti batu karang menjadi lunak seperti air.

Mungkin suatu saat nanti aku benar-benar bisa dekat dengan orang ini, mungkin suatu saat dia akan tau, bahwa ada orang yang siap menjadi teman baiknya =)

Sunday, March 13, 2011

Seo Hyun - It's Okay Even It Hurt

Noon ee meoleo do gwaen chanayo
Soom ee meojeo do gwaen chanayo
Hanbun man geudae bol soo eetda myun
Nae mam modoo jool soo eetda myun

Nae ga eol mana deo geu lee weo haeya
Geu dae nae mam ahl soo eet nayo
Nae ga eol mana deo oolgo ool eoya
Noon mool ee ma leul soo eet nayo

Geu dael saranghae seo ah peun gun gayo
Neo moo saranghae seo beol bahd neun gun gayo
Bee lok nae moh deun geol eel neun da hae do
Geu dael ha na myun geu geo myun dwae yo

Geu dael sarang hada mah eum eul bae yeo do
Geu dae ghee da lee da gah seum da hae jyeo do
Gwaen chanayo sarang hani gga
Nan appa do gwaen chanayo

Geu dael eej eu lyeo goh dol ah seol soo lok
Bogo ship eun dae eo ddeo kae yo
Jah ggoo ahn dwaen da go magah seol soo lok
Geu dae bboon een dae eo ddeok dae yo

Geu dael saranghae seo ah peun gun gayo
Neo moo saranghae seo beol bahd neun gun gayo
Bee lok nae moh deun geol eel neun da hae do
Geu dael ha na myun geu geo myun dwae yo

Geu dael sarang hada mah eum eul bae yeo do
Geu dae ghee da lee da gah seum da hae jyeo do
Gwaen chanayo sarang hani gga
Nan appa do gwaen chanayo

Nae gae dok ee dwae go
Ga she ga dwae eo do
Geu dae leul hyang han sarang
Geod eul soo eob jyo

Eon jae ggah jee la do ghee da leel gae yo
Ah peu go ah pah doh na gyeon dyeo hael ggae yo
Nae ga geu dae leul deo sarang hani gga
Noon mool nado gwaen chanayo
Appa do gwaen chanayo~



Translation

It's okay even if I can't see
It's okay even if I can't breath
If I could meet you only once
If I could give you all my heart

How much more do I have to miss you
So that maybe you could know my heart?
How much more do I to cry and cry
So that tears could be dry?

Does it hurt because of loving you?
Is it the punishment for loving you so much?
Even though you say that I can lose everything
It's okay if I just have you to be with me

Even if my heart is broken when loving you
Even if my heart is separated when waiting for you
It's okay because I love you
It's okay even if I get hurt

The farther I turn away so as to forget you
The more I miss you, What can I do
Even when you keep telling me it's not right just

to keep me away from you
You are the only one to me, What can I do

Does it hurt because of loving you?
Is it the punishment for loving you so much?
Even though you say that I can lose everything
It's okay if I just have you to be with me

Even if my heart is broken when loving you
Even if my heart is separated when waiting for you
It's okay because I love you
It's okay even if I get hurt

Even if I get poisoned and pricked
My love for you can't stop
I will wait for you until forever
I will endure even if it hurts and hurts

Because of loving you more
It's okay even if tears fall down
It's okay even if it hurts

Christian Bautista - Can We Just Stop And Talk Awhile

Fancy meeting you alone in the crowd
Couldn't help but notice your smile
While everybody else around us is going about
Can we just stop and talk awhile? I've been often told our world's growing old
And that friends are harder to find
Do tell me more about yourself
We could share a thought or two
Now who would mind?

Maybe then we could go for a ride
Drive down to the countryside
Get away from the gray
And frenzied hurly-burly of the city life
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/j/jose_mari_chan/can_we_just_stop_and_talk_awhile.html ]
Early yet to say what lies ahead
It's the first day of the rest of our lives
Can we just stop and talk awhile
Get to know each other
Who are we to know?
Love could be waiting at the end
'Round that bend and so
Let's stop and talk awhile

Maybe then we could go for a ride
Drive down to the countryside
Get away from the gray
And frenzied hurly-burly of the city life

Early yet to say what lies ahead
It's the first day of the rest of our lives
Can we just stop and talk awhile
Get to know each other
Who are we to know?
Love could be waiting at the end
'Round that bend and so
Let's stop and talk awhile
Let's stop and talk awhile
Let's stop and talk awhile
Let's stop and talk awhile

Backstreet Boys - How Did I Fall In Love With You

Remember when, we never needed each other
The best of friends like
Sister and Brother
We understood, we'd never be,
Alone

Those days are gone, and I want you so much
The night is long and I need your touch
Don't know what to say
I never meant to feel this way
Don't want to be
Alone tonight

chorus:
What can I do, to make you mine
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

I hear your voice
And I start to tremble
Brings back the child that, I resemble

I cannot pretend, that we can still be friends
Don't want to be,
Alone tonight

chorus:
What can I do, to make you mine
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

Bridge:
Oh I want to say this right
And it has to be tonight
Just need you to know, oh yeah

I don't want to live this life
I don't want to say goodbye
With you I wanna spend
The rest of my life

chorus:
What can I do, to make you mine
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

What can I do, to make you mine
Falling so hard so fast this time
Everything's changed, we never knew

How did I fall, in love, with you?

C12 - Don't Wanna Lose You

Say - say it ain't over
coz my heart is crying for you
Down - deep down you know that
so can you forgive me the truth
I kept my feelings inside of me
but now I can see

Don't wanna lose you
I'm here to stay
did I confuse you - girl
believe when I say
I never meant to
hurt you that way
I can't take a day without you
here by my side

I - I got this feeling
that you're gonna show me the way
How can I convince you
that love is the reason to stay
I kept my feeling inside of me
but now I can see

Don't wanna lose you
I'm here to stay
did I confuse you - girl
believe when I say
I never meant to
hurt you that way
I can't take a day without you
here by my side

Tuesday, January 11, 2011

Barbie Hsu - 泡沫美人魚 (Pao Mo Mei Ren Yu)

远的童话里

yao yuan de tong hua li

Distant fairy tale


有条小小美人鱼

you tiao xiao xiao mei ren yu

Are of little little Mermaid


常向往海面上的世界

chang xiang wang hai mian shang de shi jie

Often long for the sea world


多神秘

duo shen mi

more mysterious


就像和你相遇

jiu xiang he ni xiang yu

As you meet


才明白这叫爱情

cai ming bai zhe jiao ai qing

Came to understand is called love


你的笑容满满包围这我的心

ni de xiao rong man man bao wei zhe wo de xin

Your smile surrounded this my heart full of


幸福来临

dang xing fu lai lin

When the happy arrival


我离开海底

wo li kai hai di

I left the seabed


沿途吹风下雨

yan tu chui feng xia yu

Rain along the hair


是我不悔的决定

shi wo bu hui de jue ding

I do not regret the decision


太美丽的爱情

tai mei li de ai qing

So beautiful love


让人措手不及

rang ren cuo shou bu ji

People by surprise


我的爱才放晴

wo de ai cai fang qing

I love it sunny


远远离去

ni yuan yuan li qu

You are far away


太勇敢的爱情

tai yong gan de ai qing

Too brave love


为你流血的心

wei ni liu xue de xin

Bleeding heart for you


爱像泡沫沉入海底

ai xiang pao mo chen ru hai di

Love sank like a bubble


你的笑容暖暖包围这我的

ni de xiao rong nuan nuan bao wei zhe wo de xin

Surrounded by the warm smile you my heart