Sunday, October 31, 2010

Minggu, 31 Oktober 2010

Aku tak habis pikir kenapa aku begitu cengeng. Kadang aku jadi sangat kesal pada diriku sendiri karena terlalu cengeng. Memang tak mungkin dalam sebulan atau seminggu aku selalu cengeng, biasanya setelah cengeng selama beberapa hari, aku bisa menanggapi omelan dan peristiwa-peristiwa dengan cukup tegar, tapi setelah cukup lama aku jadi kembali cengeng dan gampang menangis lagi. Hal itu seperti siklus, yang terus berulang dalam hidupku. Hanya saja aku benar-benar jadi sangat capek, ketika pada waktunya sedang sangat gampang sedih, kemudian masih harus menangis hingga lega.

Cukup susah bagiku, untuk menghentikan air mata ketika sudah menangis, bahkan aku bisa menangis hingga 3 jam dengan sela untuk menghirup napas dan membuang ingus. Aku paling tak bisa bertemu dengan orang terdekatku ketika sedang dalam kondisi cengeng, karena hanya dengan melihat mereka ada, cukup untuk membuatku menangis tanpa dapat ku kendalikan. Aku paling tak bisa, menjelaskan alasanku menangis, ketika sedang menangis dan belum lega, bercerita ketika aku masih belum lega justru membuatku menangis lebih parah ...

Haah, itulah alasan aku agak merasa diriku aneh, terlalu rapuh? Aku tak tau pasti, yang aku tau selama ini aku tak pernah menangis sebanyak ketika aku dewasa. Di SD sepertinya aku tak pernah menangis sama sekali, ketika SMP, aku menangis 1 kali waktu kelas 3. Waktu SMA, di setiap tahun ajaran aku selalu pernah menangis minimal 1 kali. Waktu kuliah ini, sepertinya air mataku keluar hingga 50 kali lebih sering daripada masa dulu. Membuatku jauh lebih banyak mengeluarkan energi.

0 comments: