Friday, August 07, 2009

Orang Baik dan Orang jahat ...

Q baru saja selesai membaca buku tentang bagaimana cara berbicara pada orang lain ...
Dan barusan, Q nda sengaja nyenggol sepeda motorE orang.
Dan bagian belakangE beret ...

Q coba terapno cara nde buku itu.
Minta maaf dengan tulus ...
Tapi itu saja tidak cukup, walaupun hanya menyebabkan 1 goresan pada sepeda itu, minta maaf tak cukup baginya. (Q tak tahu apa yang membuat ia tak mau jika hanya menerima permintaan maaf saja untuk satu goresan itu ...)


Mungkin di dunia ini banyak orang yang baik hati, tapi, sebanyak orang yang baik hati, sebanyak itu pula orang yang jahat ...

Sifat dasar manusia yang egois dan serakah adalah sifat yang paling menentukan hidup.
Paling menentukan keadaan dan situasi yang akan terjadi.
Walaupun seseorang sudah melakukan suatu ketulusan dan penyesalan yang begitu dalam, sifat manusia untuk bisa mendapatKan lebih dengan memanfaatKan keadaan yang ada tak bisa dihilangkan.

Dan menurutQ, mengambil keuntungan dari orang lain dengan motif yang jelek itu sungguh tak berperasaan. Semua itu terjadi karena semakin banyak orang pintar, tetapi hanya sedikit yang bijaksana. Kebanyakan orang memikirkan jalan hidup dari sudut pandang politik. Sebuah sudut pandang yang berusaha untuk selalu untung, dengan cara apapun membuat diri mereka selalu di untungkan. Itulah, 1 hal yang membuat dunia hancur.

Ketika ada 1 orang saja yang menerapkan prinsip politik, akan ada 1 orang lain yang akan bersikap sama sepertinya. Dan itu akan menjalar seperti rantai.

Mengapa bisa demikian?
Ketika 1 orang (anggap saja si A) menggunakan prinsip politik, ia akan mengambil keuntungan dari orang lain (anggap si B). Jika si B pada akhirnya sadar bahwa ia dimanfaatkan, ada 2 hal yang menjadi pilihannya.
1. Tetap menjaga prinsip awalnya menjadi orang yang baik, atau
2. Karena merasa dimanfaatkan, ia akhirnya memanfaatkan orang lain juga
Bila si B memilih pilihan pertama, ikatan rantai itu akan putus. Tetapi si A pasti melakukan hal yang sama tidak hanya pada si B. Anggap saja si A memanfaatkan si C juga. Kemudian si C sadar dan memilih pilihan kedua. Rantai itu akan terus menjalar, sampai orang bisa bersikap bijaksana dalam segala hal.

Kebanyakan orang lebih mudah terseret untuk ikut di pilihan kedua.
Bukan karena ia orang yang jahat, tetapi karena sifat dasar manusia yang serakah, selalu menginginkan sesuatu yang lebih. Maka ia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan hal yang lebih itu. Dan sifat manusia yang pendendam, membuat manusia melakukan sesuatu seperti bagaimana orang memperlakukannya. Dengan kata lain, 1x saja (HANYA 1x saja) orang mendapati suatu hal yang jelek (sakit hati, kecewa), ia akan membentengi dirinya dengan pengalaman itu, dan biasanya ia akan memperlakukan orang lain seperti perlakuan yang pernah didapatnya ...

0 comments: