
Aku tau pasti seberapa berat hidup tanpa lagu dalam hidupku. Ketika aku menjalankan athasila (8 sila dalam agama Buddha) yang salah satu silanya adalah menghindari hiburan. Awalnya aku kira yang paling berat adalah menghindari memakai bedak dan aksesoris, ternyata aku salah, hidup tanpa musik lah yang mematikan untukku. Dan aku rasa mungkin itu akan jadi kali terakhir aku mengambil sila. Aku tak bisa hidup tanpa musik. Hidupku benar-benar mati karena perasaanku terus tumbuh dengan musik.
Anehnya, begitu sukanya aku pada musik hanya sebatas itu saja. Nyatanya aku pernah ikut les biola dan piano, tapi semuanya berhenti ditengah dan hanya sia" belaka. Aku hanya tau teknik bermainnya, tapi tak memiliki kemampuan untuk memainkannya dengan baik. Tak ada ketertarikan untuk memainkannya, tapi ku benar-benar mencintai mendengarkan musik. Dari dulu aku selalu ingin melihat konser musik, tapi bukan konser musik rock atau pop. Aku ingin benar-bear konser musik, seperti musik ciptaan Mozart, Bethoveen, dan lainnya. Aku juga suka menonton opera, pertunjukan seperti itu benar-benar sesuatu yang luar biasa. Aku yakin perasaanku pasti melunjak dan penuh dengan bunga jika aku benar-benar bisa menonton konser seperti itu.
0 comments:
Post a Comment