Thursday, September 01, 2011

I Think I Should Live In The 18th Century

Ini bukan pertama kalinya aku ingin hidup di abad 18. Segala sesuatu tampak lebih sesuai denganku di abad itu. Cerita cinta klasik, bagaimana seorang pria tergila-gila pada seorang wanita, dan dengan segala cara mengupayakan yang terbaik untuk wanita tersebut. Wanita-wanita dengan gaun mengembang, hiasan topi dan renda di rambut, kereta kuda yang dinaiki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bukankah itu sangat mengagumkan?

Cara seorang pria memperlakukan wanita begitu mempesona. Mungkin pengaruh tempat juga mempengaruhi. Dan aku rasa, tempat yang benar-benar membuatku bahagia adalah hidup dalam keluarga menengah ke atas di Eropa pada abad ke-18. Tak ada yang lebih membahagiakan daripada hal itu. Menghadiri pesta dansa, memakai gaun berenda, berkuda, berjalan-jalan di jalanan berpasir yang masih penuh dengan tumbuhan hijau, segalanya begitu menyenangkan. Dan aku rasa aku bisa menghabiskan banyak waktu untuk menikmati keindahan dunia, merenung, membuat puisi, bersajak dan bersenandung, menciptakan lagu yang mengalun di dalam diri karena perasaan yang luar biasa. Dan aku rasa aku akan banyak bertemu pria yang sesungguhnya, yang selalu berusaha lebih baik dari wanita. Walaupun aku tau, tetap ada cukup banyak pria brengsek juga.

0 comments: