Monday, August 09, 2010

Believe Me ...

Aku tak tahu alasannya, aku tak tahu, siapa saja yang termasuk didalamnya, yang aku tau, banyak sekali orang yang tak mempercayai kata-kataku. Yah, suatu kesedihan terdalamku selama ini. Ketika aku menyatakan sesuatu yang sebenarnya, tetapi dianggap sesuatu yang salah. Dimana salahnya? Cara penyampaianku? Raut wajahku?

Aku bahkan tak bisa mengendalikan raut wajahku dengan baik. Aku tak bisa tertawa riang ketika sedang bersedih, aku tak bisa terlihat sedih ketika aku sedang gembira. Aku tahu, aku terlalu berlebihan di setiap perasaanku. Ketika aku bahagia, aku tahu aku sangat parah mengungkapkannya. Tetapi itu karena memang se-complicated itulah perasaanku. Ketika aku sedang sedih, aku bisa murung, bahkan menangis tiba-tiba, bukan sesuatu yang kubuat-buat, memang begitu adanya. Terlihat terlalu berlebihan? Mungkin ... Aku mulai sedikit menyadari sifat berlebihanku beberapa waktu yang lalu. Betapa antusiasnya aku melakukan sesuatu, betapa sedih dan terpuruknya aku ketika terjadi sesuatu, tapi, itulah aku, aku yang sebenarnya.

Tak bisakah berusaha mempercayai aku yang apa adanya?
Jika tak bisa mempercayaiku, untuk apa aku menceritakan segala sesuatu, menceritakan semua kelemahan dan ketakutanku, keberanian dan kejujuran apapun dariku. Mendengar dan bersikap seolah mengerti perasaanku, membuatku percaya bahwa aku punya orang yang mempercayaiku. Semua itu hanya akan menjadi sebuah omong kosong, bagaikan mengambil debu kemudian menghembuskannya ke udara, hilang bersatu dengan tanah, tak akan bisa di ambil kembali.

Apa yang membuatku begitu susah untuk dipercaya? Mungkin aku bukan orang yang konsisten, karena ada banyak bagian dari hidupku yang belum bisa aku putuskan sesuai keinginan hatiku. Masih ada banyak hal, yang harus aku konfirmasikan dulu untuk mendapatkan ijin melakukannya. Tapi aku selalu mengatakan yang sebenarnya.

Aku tak pernah menyesal dengan apapun yang terjadi dalam hidupku, aku mensyukuri semuanya, karena aku tahu itu bagian dari hidupku, pengalaman yang mendewasakanku.

Yang kubutuhkan bukanlah perhatian penuh, bukanlah waktu yang intens, bukanlah banyak teman, yang kubutuhkan hanyalah sebuah kepercayaan dari orang-orang yang dekat denganku ...

0 comments: