Saturday, January 01, 2011

My father cried and I didn't know what to do

Aku tak pernah melihat papaku menangis. Seumur hidupku, bahkan ketika orang tua beliau meninggal, tak setetes air matapun keluar dari matanya. Tapi hari ini aku melihatnya. Entah apa yang terjadi pada papaku, sepertinya badannya kurang enak, hingga membuat beliau menangis karena tak mengerti apa yang terjadi.

Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Kadang kala menakutkan ketika mengetahui sesuatu terjadi pada papaku, pada orang tuaku. Aku sedang tidur siang, ketika tiba-tiba kakak iparku masuk ke kamar berbicara dengan nada akan menangis. Berkata bahwa papaku menangis, entahlah, mendengar nada suaranya cukup membuatku hampir menangis. Aku segera berlari keluar dan menemukan papaku berjalan dengan air mata di pipi beliau. Didampingi mama dan kakakku, sepertinya kondisi tubuh beliau sedang kurang enak. Mungkin agak kelelahan karena berjalan-jalan tadi siang.

Aku selalu ketakutan. Setiap kali berada sendirian, kadang aku mendengar suara mamaku berteriak histeris, dan papaku dengan suara agak megap", persis ketika papaku tak bisa bernapas beberapa waktu yang lalu. Suara itu menghantui selalu, selang beberapa saat setelah papaku kembali kumat.

Tak ada hal lain yang bisa aku lakukan, hanya bisa berdoa berharap papaku segera pulih dan sembuh dari sakitnya. Sakit yang bahkan belum benar-benar ada dokter yang tahu kenapa.

0 comments: